Ada momen dalam hidup yang sulit banget dilupain, dan buatku salah satunya adalah malam ketika aku nonton konser tunggal Hindia “DOVES: 25 on Blank Canvas.” Malam itu bukan cuma konser biasa, tapi pengalaman emosional yang penuh makna. Apalagi aku nontonnya bareng pacarku, jadi semuanya terasa lebih spesial dan berkesan.
Sejak Hindia mengumumkan konser tunggalnya lewat media sosial, aku udah langsung heboh sendiri. Aku dan pacarku sama-sama suka Hindia, jadi waktu tahu dia bakal tampil membawakan lagu-lagu dari album DOVES, kami langsung sepakat: “Kita harus nonton!” Dari proses beli tiket aja udah menegangkan dan khawatir kehabisan, takut server error, tapi semua perjuangan itu terbayar waktu tiket berhasil kami dapat.
Hari konser akhirnya tiba. Dari pagi aku udah semangat banget, rasanya nggak sabar buat lihat langsung sosok yang selama ini cuma terdengar dari earphone. Aku dan pacarku nyiapin outfit yang santai tapi nyaman. Aku pakai kaus favorit, jeans, dan sepatu kesayangan. Kami datang agak sore biar bisa menikmati suasana dari awal.
Begitu sampai di venue, atmosfernya langsung terasa berbeda. Konsep “Blank Canvas” benar-benar terasa panggungnya minimalis tapi elegan, dengan tata cahaya yang lembut dan nuansa artistik khas Hindia. Di sekelilingku, penonton sudah mulai memadati area, dan suasananya penuh antusiasme. Rasanya kayak berdiri di tengah ribuan orang yang punya perasaan yang sama: kagum, bangga, dan siap untuk larut dalam musik.
Saat lampu-lampu panggung perlahan padam dan intro pertama dari DOVES mulai dimainkan, seluruh penonton langsung bersorak. Aku spontan menggenggam tangan pacarku. Dari sorotan cahaya muncul Hindia berdiri tenang, dengan ekspresi yang hangat tapi tegas. Semua orang langsung bernyanyi bersama, dan jujur, aku merinding.
Lagu-lagu dari DOVES dibawakan dengan aransemen yang megah tapi tetap emosional. Saat perseverance (in the face of grief) dimainkan, aku bisa merasakan energi yang luar biasa dari panggung. Kemudian, saat everything u are mengalun, suasana berubah jadi lebih reflektif. Aku dan pacarku ikut bernyanyi pelan, kadang saling pandang, kadang cuma diam menikmati setiap lirik yang terasa begitu dekat dengan kehidupan nyata kami.
Tapi bagian paling menyentuh malam itu adalah ketika Hindia membawakan kids. Lampu panggung meredup, dan seluruh penonton ikut bernyanyi serempak. Aku bisa merasakan genggaman tangan pacarku semakin erat. Di tengah ribuan orang, rasanya kami seperti tenggelam dalam suasana yang damai dan hangat. Lagu itu seolah mengingatkan bahwa dalam hidup yang keras, selalu ada seseorang yang siap menenangkanmu dan malam itu, aku bersyukur karena dia ada di sebelahku.
Yang aku suka dari Hindia bukan cuma musiknya, tapi cara dia bercerita. Di sela-sela lagu, dia sering berbagi sedikit tentang proses kreatif dan perasaannya saat menulis DOVES. Semua yang dia katakan terasa tulus, nggak dibuat-buat, dan justru itu yang bikin suasananya semakin dalam.
Menjelang akhir konser, Hindia sempat mengucapkan terima kasih kepada semua yang hadir. Dia bilang bahwa “DOVES” adalah perjalanan menemukan diri sendiri di usia 25 tentang menerima, memaafkan, dan berdamai dengan masa lalu. Kata-kata itu sederhana tapi kuat banget. Aku dan pacarku saling menatap, dan di dalam hati, kami sama-sama tahu: malam itu bukan cuma tentang musik, tapi tentang memahami hidup dan diri sendiri.
Lagu penutup dibawakan dengan begitu indah. Saat musik berhenti, penonton berdiri memberikan tepuk tangan panjang. Aku masih diam di tempat, menatap panggung yang perlahan gelap, sambil tersenyum dan memeluk pacarku. Ada rasa puas, lega, dan tenang yang sulit dijelaskan. Semua capek, antre, dan berdiri lama benar-benar terbayar lunas.
Dalam perjalanan pulang, kami berdua masih belum bisa berhenti membicarakan konser itu. Lagu-lagu DOVES diputar lagi di mobil, dan rasanya berbeda lebih hidup, lebih dalam, seolah membawa kembali setiap momen malam itu.
![]() |
| Foto Saya |
Konser “DOVES: 25 on Blank Canvas” bukan cuma konser buatku. Itu adalah Pengalaman emosional yang menyatukan perasaan, musik, dan cinta dalam satu ruang yang sama. Malam itu aku merasa benar-benar hidup dikelilingi musik yang jujur, ditemani orang yang aku sayang, dan diingatkan bahwa kadang, keindahan hidup justru datang dari hal-hal sederhana yang kita rasakan sepenuh hati. 🌙✨


0 Komentar